Jangan Latah
Jangan Latah
Jangan mudah mengenakan dan meniru meniru ciri kepribadian
umat lain. Karna, itu akan menjadi petaka
yang tak mudah reda bagimu. Orang orang yang lupa dengan dirinya sendiri,
suaranya, gerakan tubuh nya, ucapannya, kemampuaannya, dan kondisinya sendiri,
kebanyakan akan meniru niru budaya bangsa lain. Dan itulah yang di sebut dengan
latah, mengada ada, berpura pura, dan membunuh paksa bentuk dan wujud dirinya
sendiri.
Sejak Nabi Adam hingga makhluk terakhir ciptaan Allah, tak
pernah ada dua orang yang sama persis rupanya. Maka mengapa masih ada orang
orang yang memaksa diri untuk menyamakan perilakunya dan kepribadiannya dengan
bangsa lain.
Anda merupakan sesuatu yang lain dari pada yang lain, tak ada
seseorang pun yang merupai anda dalam catatan sejarah kehidupan ini, belum
pernah ada seorang pun yang diciptakan sama dengan anda, dan tidak akan pernah
ada orang yang akan serupa dengan anda dikemudian hari.
Anda sama sekali berbeda dari Zaid dan ‘amr. Karenanya jangan
memaksa diri untuk berbuat latah dan meniru kepribadian orang lain.
Tetaplah berpijak dan berjalan pada kondisi dan karakter anda
sendiri.
Hiduplah sebagaimana anda diciptakan. Jangan mengubah suara
menganti intonasinya,dan jangan pula merubah cara berjalan anda, tuntunlah diri
anda dengan wahyu ilahi, tetapi juga
jangan melupakan kondisi anda dan membunuh kemerdekaan anda sendiri.
Anda memiliki corak warna tersendiri, Dan kami menginginkan agar anda tetap seperti
itu dengan corak dan warna sendiri sebab anda memang diciptakan demikian
adanya, kami mengenal anda seperti itu maka jangan pernah latah meniru niru
orang lain
Umat manusia dengan berbagai macam tabiat dan watak nya
seperti alam tumbuhan ada yang manis dan asam, dan ada yang panjang dan pendek.
Dan seperti itulah umat manusia, jika anda seperti pisang, anda tak perlu
mengubah menjadi jambu, sebab harga dan keindahan anda akan tampak jika anda
menjadi pisang
Begitilah sesungguhnya perbedaan warna kulit, bahasa, dan
kemampuan kita masing masing merupakan
tanda kebesaran sang maha pencipta. Karna itu jangan mengingkari tanda tanda
kebesaran Nya
Komentar
Posting Komentar